Tag Archives: Use Your Head Review

Use Your Head: How to Unleash the Power of Your Mind

Buku Use Your Head (dokumentasi pribadi)

This is the ‘operations manual’ for your brain. It is designed to help you nurture your ‘super-biocomputer’ and unleash the natural and extraordinary range of mental skills that you possess.” hlm. xii

Buku ini sudah dicetak lebih dari jutaan kopi di seluruh dunia sejak 1974, dan buku yang saya baca adalah edisi teranyarnya. Dari beberapa review yang ada di goodreads, saya tahu sebenarnya isi buku ini bukanlah something “brand new” untuk dibaca di tahun 2022. Tapi akan menjadi penting, karena dari buku ini lah kita bisa mengetahui bagaimana cara kerja otak, konsep IQ, natural acumen and memory, teknik peta konsep/mind map, strategi review dan recall, serta teknik belajar lainnya ditemukan. Selain itu, sampai saat ini saya merasa bahwa cara belajar saya belum pas, atau bisa dibilang belum efektif 100%, jadi tidak ada salahnya untuk coba membaca tulisan Buzan yang satu ini.

Ch. 1 Know Your Brain

Struktur neuron di otak yang terlibat dalam kegiatan berpikir dan mengingat dapat digambarkan sebagai gigantic Branching Association Machine (BAM), tiap neuron bisa membuat 1028 koneksi. Otak sendiri beratnya hanya 2% massa tubuh, namun ia menghabiskan 20% energi tubuh untuk bekerja.

Perbandingan massa otak beberapa spesies mamalia dan jumlah neuronnya, diambil dari sini

Dalam bagian ini diceritakan bagaimana Edward Hughes, seorang remaja yang berhasil menembus Cambridge Uni di tahun setelah sebelumnya ‘diremehkan’ oleh guru-guru high school-nya karena track record nilai yang dirasa tidak memungkinan untuk lolos ujian masuk Cambridge (nilainya selalu B atau C dalam tiap mata pelajaran), bahkan awalnya ia tidak mendapat rekomendasi untuk apply ke universitas. Kemudian atas saran dari ayahnya, Edward membaca buku Use Your Heads dan mulai mengaplikasikan isi buku tsb.

Edward Hughes’ testimony: “I used to only get C’s and B’s because I didn’t yet know how to ‘get a good grade’. I learned how to. Anyone can do the same.“

Dari kisah tadi, kita bisa melihat bahwa stigma orang kepada anak yang ‘medioker’ ataupun tidak begitu pintar bisa menutup peluang anak tsb menempuh pendidikan yang padahal sebenarnya bisa ia rasakan. Salah satu faktor yang membuat guru-guru atau orangtua menjadi percaya pada kemampuan anak adalah dengan melihat skor tes IQ nya. Sebagaimana yang kita ketahui, tool yang biasa kita gunakan untuk “mengukur intelegensia” adalah tes IQ (Intelligence Quotient). Namun, ternyata saat ini sudah banyak studi kritis yang menunjukkan hasil bahwa:

  • Training, it is possible to improve “your IQ”. In other words, it does not absolutely determine “our intelligence” in an irrevocable and permanent way.
  • IQ does not measure our ability to think and act on our own.
  • The test does not highlight our intellectual potential and therefore our possibilities for progress.

Intelegensia juga seringkali dikaitkan dengan kemampuan logika dan angka, padahal setiap manusia bertumbuh dengan different kinds of intelligence. Tony Buzan adalah salah satu reseaecher yang meneliti tentang standard IQ dan multiple intelligence (MI) ini.

Continue reading